Waktu [Chapter 1]
Disclaimer : Reki Kawahara
Author : Kirei No Yuki
Pair : Kirigaya K & Asuna Y
Genre : Slice of Life (?)
Warning : Typo(s), semi-canon(?), OOC, OOT, dll
Prolog
“Aku pulang” ujar seorang gadis sembari berjalan menuju kamarnya. Saat melewati ruang tengah terlihat adiknya sedang sibuk bermain game dengan gadgetnya, saat melewati dapur terlihat ibunya sibuk mengurus bisnis dengan gadgetnya.
***
“Link Start!”
“Hai Asuna!” sapa seorang gadis berambut coklat.
“Hai Silica!” balasnya dengan senyum.
“Kau rajin datang akhir-akhir ini.”
“Hhehe”
Asuna dan Silica pun pergi berkeliling kota bersama. Sesampainya di kota, ternyata sedang ada keributan ada sekelompok Red Player yang sedang berkelahi dengan seorang Orange Player.
“Waw dia hebat” ujar Silica. Asuna hanya menganggukkan kepala dan melihat ke arah pria dengan pakaian hitam tersebut.
WUUSSHHH
Pedang dari salah seorang pemimpin Red Player tersebut terlempar.
“Kau tidak apa-apa Asuna? Tapi itu nyaris sekali.”
Dengan ekspresi masih terkejut, Asuna menggelengkan kepala “Aku tidak apa-apa”.
Kejadian tersebut membuat keributan berakhir dan sekelompok Red Player meninggalkan kota tersebut. Pria berpakaian hitam itu pun menghampiri Asuna.
“Kau tidak apa-apa?” tanya pria itu.
“Aku tidak apa-apa” jawab Asuna.
“Syukurlah” ujar pria itu tersenyum lalu pergi.
DEGGGG!
“Eh? Kenapa?” tanya Asuna dalam hati.
“Ayo Asuna kita lanjutkan menyelesaikan misi kita.”
“Iya, ayo Silica”
Mereka berdua pun pergi melanjutkan misi mereka, hingga waktu malam di dunia nyata pun tiba. Silica offline terlebih dahulu, sedangkan Asuna masih berkeliling di dunia virtual. Tanpa sengaja, Asuna bertemu lagi dengan pria itu. Terlihat pria itu sedang makan sebuah roti dna duduk di bangku taman. Asuna ingin menghampiri pria itu, tapi ntah kenapa kakinya malah melangkah berberbalik.
“Hei!” teriak suara yang tidak terlalu asing untuk Asuna. Asuna pun menengok kebelakang dan ternyata pria tersebut yang memanggilnya.
“Kau sudah makan? Kemarilah!”
Asuna pun menghampiri pria itu.
“Ambilah, aku tahu rasanya hambar tapi cobalah”
Asuna mengambil sepotong roti milik pria itu, dan ketika Asuna mengambil pria itu melihat kearahnya dan tersenyum.
DEGGGG!
“Lagi-lagi perasaan ini.” ujar Asuna dalam hati dengan wajah yang memerah.
“Boleh aku menambahkanmu ke list temanku?” ujar pria itu.
“Boleh”
“Asuna, salam kenal” ujar pria itu.
“Jadi namanya Kirito” ujar Asuna dalam hati.
***
Keesokkan hari dan seterusnya, Asuna online seperti biasa dia bersama Silica di Sword Art Online. Tapi ntah disengaja atau tidak, mereka pasti bertemu Kirito dan akhirnya menjelajah bersama. Mereka semakin akrab dan bahkan menentukan tempat dan jam untuk berkumpul di dunia virtual. Selama melaksanakan misi, mereka bertemu banyak teman baru dan membuat tempat berkumpul mereka semakin ramai dan akhirnya mereka mengumpulkan uang untuk membeli sebuah rumah yang nantinya akan menjadi tempat bekumpul mereka yang baru.
Beberapa hari kemudian rumah baru pun dapat terbeli oleh mereka, rumah dengan dua kamar tidur, sebuah kamar mandi, dapur dan ruang tengah. Dengan pemandangan sungai yang jernih serta padang rumput dan bunga yang luas.
“Hhuaaaa pemandangan disini baguus” ujar Silica.
“Lihat? Baguskan pilihanku?” ujar Asuna.
“Iya aku mengalah, setidaknya uang yang aku habiskan tidak sia-sia.” ujar Kirito.
“Ada yang kurang.” ujar Yui, satu-satunya player dengan bentuk peri kecil.
“Apa?” tanya Lisbeth.
“Papa dan mama” jawab Yui. Serentak semua pandangan melihat ke arah Kirito dan Asuna.
“Oke deal, yang nyari uang Kirito yang masak Asuna. Hhahaha” ujar Klein.
“Tidak mau!” ujar Kirito dan Asuna serentak.
Mendengar jawaban dari calon mama dan papanya mata Yui mulai dibanjiri air mata.
“Baiklah demi Yui.” ujar Asuna.
Yui mulai tersenyum lalu melihat ke arah Kirito.
“Baiklah baiklah, tapi kau harus janji jangan pasang wajah itu lagi di depanku”
“Yeaaay!” Yui dan yang lainnya serentak berteriak.
Mulai sejak saat hari itu, mereka selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul di dunia virtual. Menghabisnya waktu bersama untuk sekedar mengobrol dan bercanda, melupakan masalah-masalah yang ada di dunia nyata.
Berapa hari kemudian, Lisbeth yang merupakan teman Sachi di dunia nyata mengatakan Sachi sakit dan harus dirawat sehingga membuat tidak tidak bisa ikut berkumpul dalam beberapa hari. Orang-orang yang di dunia nyata rumahnya tidak jauh dari tempat Sachi di rawat pergi menjenguk Sachi di dunia nyata termasuk Asuna.
“Kirito tidak datang?” tanya Silica.
“Rumah dia tidak dekat sini” jawab Asuna.
“Ciiee mama tahu aja” ejek Silica. Asuna mengabaikan ucapan Silica.
Asuna, Silica, Klein dan Lisbeth pun masuk bersama ke ruangan Sachi dirawat.
“Sachiii.. Bagaimana keadanmu sekarang?” tanya Silica.
“Sudah lebih baik, terimakasih kalian sudah mau repot-repot menjengukku” ujar Sachi.
“Tapi ngomong-ngomong ini pertama kali kita bertemu di dunia nyata ya, penampilan dari kita tidak terlalu jauh berbeda jadi aku langsung mengenali kalian saat masuk rumah sakit tadi.” ujar Lisbeth.
“Dan aku yang paling tampan. Hhahaha” ujar Klein.
“Iyalah, kamu cowo satu-satunya disini” sanggah Silica.
Mereka pun mengobrol dan sedikit menceritakan kehidupan mereka masing-masing ketika di dunia nyata.
Asuna POV : Andai keadaan keluargaku di dunia nyata seperti ini, semua berkumpul dan bercanda bersama serta saling peduli satu sama lain.. Aku pasti akan betah di rumah dan tidak akan masuk ke dunia virtual itu..
~ To be continue ~
2 comments
hiks
ReplyDeleteEh ada iwang, makasiiih udah mampir :D
Delete