Lagi - Lagi Chapter 4 [End]

by - August 02, 2016

Lagi-Lagi
Disclaimer    : Masashi Kishimoto
Author          : Kirei No Yuki
Pair               : Sakura. H & Gaara (?)
Genre            : Hurt/Romance
Warning        : OOC, Typo(s), gaje, romancenya & hurtnya ngga dapet(?), dll.
                       DON’T LIKE DON’T READ

Chapter Sebelumnya..
“Aku mau jadi pacar kamu, Gaara-kun.”
    “Sudah aku duga, arigato sakura-chan.” ujar Gaara dengan senyum dibalik telepon dan hati yang berpesta pora(?).
    “Eh? Kamu sudah menduganya?”
    “Yaps, ngga mungkin kamu bisa menolakku. Hhaha.” ejek Gaara.
    Merekapun terus berbincang lewat telepon hingga larut malam, terlihat wajah bahagia yang menghiasi mereka berdua. Meskipun masih ada keganjalan di hati Gaara. Dan masih ada trauma di hati Sakura.

Chapter 4
    Gaara dan Sakura datang bersama ke sekolah, terlihat wajah bahagia pada keduanya. Sakura benar-benar dapat merubah sifat Garaa. Garaa yang dulunya hanya datang dan diam sekarang mulai aktif di kelas. Tidak lama setelah itu mereka akhirnya dapat berbaur dengan teman-teman sekelasnya.
    “Kok kamu bisa jadi sama Gaara?” Tanya salah seorang anak perempuan yang mulai menjadi teman baru Sakura.
    “Ntahlah” jawab Sakura dengan tersenyum dan melihat ke arah Gaara.
    Waktu terus berlalu hubungan mereka semakin dekat, Sakura mulai percaya bahwa tidak semua pria sama seperti Itachi setidaknya Gaara tidak seperti itu pikirnya.
    “Ayo pulang” ajak Gaara pada Sakura dan dijawab dengan anggukkan oleh Sakura.
    Saat berjalan menuju parkiran, mereka bertemu dengan gadis berambut coklat yang sempat bertabrakan dengan Sakura waktu itu.
    “Matsuri..” lirih Gaara.
    “Aku penasaran” ujar Sakura.
    “Hah? Sudah ayo kita pulang” menarik tangan Sakura dan berjalan lebih cepat tapi Sakura menahannya. Gaara pun berbalik memposisikan wajahnya tepat dihadapan Sakura dan meletakkan tangannya di kepala Sakura lalu berkata “Aku akan menceritakannya tapi tidak sekarang, ayo pulang”. Sakura pun akhirnya menuruti apa kata Gaara.
    Gaara membawa Sakura pergi ke suatu taman terlebih dahulu sebelum mereka pulang.
    “Kenapa? Ini bukan jalan ke rumahku?” tanya Sakura heran.
    “Aku tidak ingin membuat gadisku penasaran lebih lama lagi, aku ingin dia percara padaku” mendengar kalimat tersebut Sakura terdiam.
    Sesampainya di taman, Gaara mulai menceritakan masa lalunya, masa lalunya bersama Matsuri. Matsuri adalah cinta pertama Gaara, mereka sempat berpacaran namun tidak lama karena orang tua Matsuri tidak menyetujui hubungan mereka. Sayangnya yang mengetahui hal tersebut hanya Gaara, Gaara sempat berbincang dengan orang tua Matsuri dan orang tuanya menyuruhnya untuk menjauhi Matsuri dengan alasan demi kebaikan Matsuri. Gaara yang saat itu tidak bisa membantah akhirnya menurut dan memutuskan Matsuri.
    “Kamu masih mencintainya?” tanya Sakura.
    “Tentu saja tidak, aku hanya mencintaimu Sakura.”
    “Aku tidak suka pembohong” ketus Sakura. Gaara hanya terdiam.
    “Tidak apa-apa kalau kamu masih mencintainya, yang jelas saat ini kamu milikku. Aku akan membuatmu benar-benar jatuh cinta kepadaku. Hhaha” canda Sakura.
    “O iya, karena kamu sudah menceritakannya. Aku juga akan menceritakan masa laluku. Mau mendengarnya?” lanjut Sakura. Gaara hanya menatapnya dan mengangguk.
    Sakura pun mulai menceritakan tentang Itachi yang menjadi penyebab kepindahannya. Itachi adalah mantan kekasih Sakura, Sakura sangat menyayanginya karena pada awalnya Itachi selalu ada untuk Sakura seolah dapat menggantikan posisi ayahnya Sakura yang sudah tiada. Hanya saja dibalik kebaikannya diam-diam ternyata Itachi memiliki wanita lain. Sakura yang saat itu benar-benar percaya pada Itachi bernar-benar terpukul saat mengetahui hal itu. Ibu Sakura tidak mengetahui hal tersebut, alasan yang dibuat Sakura untuk pindah adalah agar tidak selalu teringat pada ayahnya.
    “Aku tidak akan melakukan hal itu padamu” ujar Gaara memluk Sakura. Sakura pun menganggukan kepalanya dan berkata “ Aku percaya padamu Gaara-kun”
    Langit pun mulai gelap, Gaara mengantar Sakura ke rumahnya. Sesampainya di rumah Sakura, mereka mengucapkan kata-kata perpisahan seperti biasanya.
    Esok hari pun tiba. Tiba-tiba Matsuri datang ke kelas untuk menemui Gaara. Sebelum Gaara menemuinya Gaara meliat ke arah Sakura seolah bertanya “apakah aku harus menghampirinya?” Sakura yang sadar hal tersebut mengangguk. Gaara pun pergi menghampiri Matsuri.
    “Matsuri sudah tau” ujar Matsuri tiba-tiba.
    “Apa maksudmu?”
    “Matsuri sudah tau kenapa Gaara pergi dan memutuskan hubungan dengan Matsuri, gara-gara orang tua Matsuri kan? Kenapa kamu tidak mengatakannya padaku? Kenapa kamu membiarkan aku membencimu? Kenapa?!” ujarnya dengan mata yang mulai basah.
    “Ayo kita cari tempat lain” Gaara menarik tangan Matsuri dan membawanya ke atap sekolah.
    “Kamu tau? Rasanya aku ketika harus membanci orang yang sangat kita sayang? Bahkan sampai sekarang aku belum menemukan penggantimu”
    “Maafkan aku Matsuri”
    “Kembalilah padaku Gaara-kun, aku akan mengurus orang tuaku. Lihatlah bahkan sampai saat ini aku masih mengharapkanmu kembali, aku masih mencintaimu Gaara-kun. Aku mohon kembalilah” Matsuri memeluk Gaara.
    “Aku juga masih mencintaimu Matsuri, ta…”
    “Aww” terdengar suara dari balik pintu.
    “Sakura!” Mendengar hal tersebut, Gaara melepaskan pelukan Matsuri dan berlari kea rah suara itu muncul.
    “Ah sial, kenapa harus ada paku di situ” keluh Sakura lalu berlari agar tidak bertemu Gaara.
    “Sesak, kenapa sangat sesak? Padahal aku sudah tau, tapi kenapa?” ujar Sakura dalam hati. Karena tidak sanggup lagi berlari, Sakura pun akhirnya mencari tempat untuk bersembunyi.
    “Lagi – lagi aku merasakan sesak seperti ini, kenapa Gaara-kun? Kenapa disaat aku sudah percaya padamu?” ujar Sakura dengan air mata yang mulai menetes.
    “Sakura?! Akhirnya aku menemukanmu” ujar Gaara terengah-engah.
    “Gaara-kun?” ujar Sakura sembari tersenyum.
    “Kamu masih bisa tersenyum dengan luka ditanganmu? Ayo ke UKS!” Gaara pun menggendong Sakura.
    “Sangat sakit kah?” tanya Gaara. Sakura menganggukan kepalanya, dan berkata “ya sakit sekali”. Karena tidak bisa menahannya lagi, Sakura pun membiarkan tangisannya keluarnya.
    “Maafkan aku Sakura.” lirih Gaara.
    Sesampai di UKS, Gaara mengobati tangan Sakura.
    “Sudah tidak sakit kok, pergilah padanya.” ujar Sakura.
    “Kamu bicara apa sih?”
    Tiba-tiba Matsuri datang ke UKS.
    “Nah kebetulan, maafkan aku Matsuri. Aku memang mencintaimu, tapi aku lebih mencintai gadis bodoh ini yang menguping dan berlari sebelum pembicaraan kita berakhir.” ujar Gaara menatap Sakura.
    “Eh?” Sakura terkejut.
    “Jadi gadis ini ya..” ujar Mastsuri.
    “Ma..maafkan aku Matsuri” ujar Sakura.
    “Kenapa kamu minta maaf? Aku yang memilihmu jadi bukan salahmu.”
    Matsuri pun tersenyum sembari menahan rasa sakitnya. “Baiklah, kakak beruntung. Jaga Gaara-kun ya”, Matsuri pun meninggalkan UKS.
    “Siapa yang kau sebut gadis bodoh?”
    “Aku bilang itu tadi?”
    “Errr.. Lagi pula aku tidak akan berlari kalau kau tidak meneriakan namaku”
    “Siapa yang tidak akan khawatir kalau orang yang dicintainya kesakitan?”
    “Aku tidak akan membiarkanmu berkata ‘lagi-lagi’” lanjut Gaara.
    “Eh? Dia bisa membaca apa yang aku pikirkan?” ujar sakura dalam hati.
    “Ya” ujar Gaara. Serentak Sakura langsung menutup mulutnya dan Gaara pun tertawa kecil.
    “Huaaa bohong!” ketus Sakura.
    “Aku sangat mencintaimu Sakura” ujar Gaara tersenyum.
    “Aku juga sangat mencintaimu Gaara-kun” jawab Sakura dengan wajah memerah.

~ TAMAT ~
Maafkan kalau gaje karena sudah dipending terlalu lama, endingnya pun jauh dari yang direncanakan di awal :’
.
.
.
Review?

You May Also Like

0 comments