Anniversary
Diclaimer :
Reki Kawahara
Author :
Ru’fatiani
Pair :
Kirigaya K & Asuna Y
Genre :
Romance (?) & School life
Warning :OOC,
Typo(s), gaje, romance-nya dipertanyakan, one shoot dll
Anniversary
Hari
ini adalah hari ke satu tahun aku dan Kirito berpacaran, tepat pada tanggal 4
September 2014. Berpacaran dengannya kadang membuatku kesal dengan sifat cuek,
tidak peka, dan ecchi-nya. Entah kenapa aku bisa jatuh cinta padanya, cinta
memang tidak bisa ditebak akan berlabuh kemana. Tapi walaupun dia seperti itu,
dia bisa membuatku nyaman saat disampingnya, tentunya saat sifat ecchi-nya
tidak keluar.
“Semoga dia ingat hari
ini.” ujar Asuna dalam hati sembari tersenyum dan bersiap untuk pergi ke kampus.
“Maa, Asuna berangkat
ya.” teriaknya tidak terlalu keras lalu berjalan keluar rumah.
***
Aku dan Kirito satu kelas, sehingga tanpa
janjian untuk bertemu pun kami sudah sering bertemu setiap hari. Banyak orang
yang menanyakan apakah aku bosan pacaran dengan seseorang yang berada satu
kelas? Aku jawab tidak, karena meskipun kami satu kelas kami jarang
berkomunikasi dia lebih sering berbincang dengan teman prianya dan aku lebih
sering berbincang dengan teman-temanku. Kami hanya berbincang hanya pada saat
pulang kuliah dan hanya jika dia menghampiriku.
Beberapa
menit setelah aku sampai di kelas, pelajaran pun dimulai.
“Masih
belum nyapa, dia inget ngga ya?” lirih Asuna sembari melihat ke arah Kirito.
Waktu
istirahat pun datang, Kirito masih belum menghampiri Asuna. Mereka melalukan
kegiatan di waktu istirahat seperti biasanya, Kirito bersama teman-temannya di
kelas dan Asuna bersama teman-temannya di kantin, tidak ada yang berubah.
“Apa
dia lupa?” Asuna mulai menekuk wajahnya.
Waktu
pelajaran dimulai pun tiba, sampai akhir pelajaran Kirito sama sekali tidak
menyapa Asuna. Sampai saat Asuna sudah berjalan keluar pintu kelas, akhirnya
Kirito menghampirinya dan menepuk bahunya.
“Asuna-chan,
kayak hari ini aku ngga bisa nganter pulang. Aku udah ada janji sama
temanku, janjinya udah lama jadi ngga enak kalo aku tolak.”
“Oh,
iya ngga apa-apa.” jawab Asuna dengan wajah datar.
“Beneran
ngga marah?”
“Iya.”
“Hhm,
ya udah deh aku anter pulang. Telat dikit ngga apa-apa kayaknya.”
“Ngga
usah, udah sana aja sama temen-temen kamu.”
“Beneran
aku anter ngga apa-apa.”
“Ngga
usah.” Asuna langsung meninggalkan Kirito.
“Ya
udah, hati-hati di jalan ya.” ujar Kirito agak berteriak.
“Ih,
dasar kapan sih rubah jadi peka? Kamu lebih mentingin temen kamu dibanding aku.
Oke ngga apa-apa sih milih sama temen, tapi seengganya inget ini hari apa. Ini
malah maen ninggalin gitu aja”. ketus Asuna sepanjang jalan.
Malam
pun tiba, Asuna hanya mengurung diri di kamarnya sembari menggenggam
handphone-nya dan mengecek setiap menit berharap ada sms atau telepon dari
Kirito. Stelah satu jam Asuna menunggu akhirnya handphone-nya berbunyi pertanda
ada sms masuk.
Kirito
: Sayang?
Asuna
: Apa?
Kirito
: Lagi apa?
Asuna
: Duduk.
Kirito
: Kamu marah?
Asuna
: Menurut kamu?
Kirito
: Maafin aku sayang, aku kan udah nawarin kamu pulang bareng tapi kamunya ngga
mau. L
Asuna
: Iyaa.
Kirito
: Makasih J
“Ih,
kamu bener-bener ngga inget ini hari apa?” keluh Asuna dengan air mata yang
mulai membanjiri matanya dan tidak membalas sms dari Kirito lagi.
Satu
jam pun berlalu.
“Ya
ampun, dia bener-bener ngga inget. Dia masih peduli sama aku ngga sih? Udah
minta maaf terus aku maafin udah aja? Harusnya kamu ngerti tadi tu aku lagi
pengen sama kamu, aku penge diajak maen sama kamu, ini malah pergi main sama temennya.”
keluh Asuna.
Karena
kesal, Asuna pun akhirnye mengirim pesan pada Kirito.
Asuna
: Kamu ngga inget ini hari apa?
Kirito
: Hari jadi kita kan?
Asuna
: Udah aja? Ih aku ngga ngerti sama kamu!
Kirito
: Aku harus gimana? Aku belum pacaran sebelum sama kamu.
Asuna
: Udahlah lupain.
Kirito
: Maaf L
“Aku
tau kamu baru pertama pacaran, tapi seengganya kamu bisa kan nanya ke seseorang
yang lebih tau kalo kamu itu haru gimana? Ini malah ngga ada usahanya sama
sekali, malu nanya masalah pacaran ke orang lain.” ketus Asuna. Setelah selesai
meluapkan emosinya Asuna pun beranjak untuk tidur agar bisa menenagkan diri.
Keesoka
harinya, Asuna pergi ke kampus seperti biasa. Tapi kali ini Kirito mengajaknya
pergi bersama, karena Asuna masih emosi masalah kemarin Asuna menolak tawarin
Kirito dan berangkat sendiri.
Sesampainya
di kelas, Asuna langsung duduk di tempat duduknya. Kirito memandangnya dari
kejauhan.
“Dia
masih marah.” ujarnya.
Perkuliahan
pun di mulai, semua berjalan seperti biasanya saat jam istirahat pun tidak ada
yang berubah. Saat perkuliahan berakhir barulah Kirito menghampiri Asuna.
“Pulang
bareng ya?” tanya Kirito.
“Hhmm,
ya udah.”
Mereka
pun berjalan bersama ke parkiran. Sesampai di parkiran, hanya ada beberapa
orang yang berada disana.
“Happy
Anniversary 1th, maafin sifat aku kemarin ya sayang.” ujar Kirito sembari
memegang bahu Asuna dan mencium kening Asuna.
“Jahat
ih, kenapa kemarin kamu cuek banget?” ujar Asuna dengan menatap mata Kirito.
“Iya
maaf sayang, sekarang kamu mau pergi kemana? Kita rayain hari ke satu tahun
kita sekarang.” Ujar Kirito dengan senyumannya lalu mengacak-ngacak rambut
Asuna dangan lembut.
“Terserah
kamu.”
“Aku
ngga tau tempat yang enak buat pacaran.”
“Tempat
yang enak buat pacaran atau tempat yang bebas buat berduaan?” sinis Asuna.
“Dua-duanya,
hhaha.”
“Dih,
ecchi.” ketus Asuna.
“Bercanda
sayang. Hhaha” jawab Kirito sembari mencubit pipi Asuna.
Mereka
pun bercanda hingga keluar parkiran sembari memikirkan akan pergi kemana.
Setelah berpikir lama, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke taman kota.
Sesampai
di taman kota, kebetulan sekali sedang ada pameran. Banyak permainan-permainan
untuk remaja dan stand-stand yang beragam dari makan, aksesoris, dan lain-lain.
“Yah
rame.”
“Ih,
baguslah biar kamu ngga macem-macem. Wle.” ejek Asuna.
“Akuu
ngga akan macem-macem kali. Tapi kayaknya emang enak kayak gini, pas banget
waktunya.
“Udah,
ayo kita jelajahin satu-satu.” senyum gembira mulai terpancar lagi dari wajah
Asuna yang membuat Kirito ikut tersenyum dan tidak bisa menolak ajakannya.
Mereka
pun menghabiskan waktu di taman kota, semua stand dan permainan mereka
jelajahi. Yang akhirnya mereka membawa pulang banyak hadiah akibat memenangkan
beberapa game pada stand-stand tertentu.
Sebelum
pulang, Kirito mengajak Asuna untuk makan malam terlebih dahulu di stand
makanan. Mereka pun menuju ke salah satu stand makanan yang kelihatannya enak.
Sesampainya di stand tersebut mereka segera memesan beberapa jenis makanan.
Karena takut pulang terlalu larut, maka makanan yang mereka pesan terpaksa
harus di bungkus.
“Makasih
buat hari ini kirito-kun.” ujar Asuna dengan senyum malu.
“Sama-sama
Asuna-chan.” jawab Kirito sembari mencium ubun-ubun Asuna.
Setelah
pesanan mereka beres, Kirito segera mengantar Asuna pulang ke rumahnya.
Sepanjang jalan Asuna membayangkan hal-hal indah yang terjadi hari ini, sehingga
tak henti-hentinya tersenyum setiap mengingat hal lucu yang dilakukan Kirito.
Begitu pula Kirito sembari mengendarai ternyata ia juga membayangkan hal-hal
lucu yang dilakukan Asuna saat di pameran tadi.
Sesampainya
di depan gerbang pintu Asuna, Kirito langsung menyuruhnya segera masuk karena
jarum pendek pada jam tangannya sudah menunjuk angka sembilan yang berarti
sudah pukul Sembilan malam.
“Langsung
masuk gih, makan makanannya abis itu tidur.”
“Iya,
kamu juga langsung istirahat ya. Sekali lagi makasih buat hari ini, aku
bener-bener seneng.”
“Sama-sama
Asuna-chan, hadian buat akunya mana?” ujar Kirito sambil memalingkan mukannya
berharap Asuna mencium pipinya.
“Hah, baiklah hanya hari ini.” Asunya pun mencium
pipinya dalam hitungan kurang dati satu detik.
“Cepet
banget ih, tapi ngga apa-apalah. Lain kali yang lama ya, haha. Udah masuk sana.”
“Itu
udah paling lama.” Ejek Asuna. “Ya udah, kamu hati-hati di jalan ya. Matta
ashita.” ujar Asuna melambaikan tangannya. Kirito hanya membalas dengan
melambaikan tangan, lalu pergi. Asuna pun masuk ke rumahnya, dan menceritakan
semua kegembiraannya hari ini pada ibunya sambil memakan makanan yang dibelikan
oleh Kirito bersama ibunya. Ibu Asuna hanya bisa turut bahagia dengan semua
yang di ceritakan oleh Asuna, dengan sedikit nasihat agar tidak mengulangi
pulang terlalu larut.
~OWARI~
2 comments
bagus walau cuman 1 shoot, Asuna terdengar uhum centil dengan
ReplyDelete"ih, kamu gak tau hari ini blablabla" sambil nangis XD
ganbatte yo~
Ganbarimashu ! ^_^)9
DeleteMakasih udah mampir. :-D