• Home
  • Fanfictions
    • Naruto
    • Sword Art Online
  • Short Stories
    • Teens
    • Romance
    • Comedy
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Ru'fatiani Blog

Disclaimer        : Masashi Kishimoto
Author              : Ru'fatiani
Genre               : Hurt/Romance
Character         : Sakura, Gaara, Itachi, Konan, & Matsuri
Warning           : OOC, Typo, abal-abal, AU, dll.

Chapter sebelumnya..

            Gaara dan Sakura pun mulai meninggalkan ibu Sakura di rumahnya. Mereka pergi menggunakan motor yang dimiliki oleh Gaara. Penyakit(?) gugup Sakura kambuh lagi, akibatnya dia salting dan terjatuh saat ingin menaiki motor Gaara.
            “Kamu ngga apa-apa Sakura?” tanya Gaara cemas.
            “Hah? Emm.. Ngga apa-apa kok, Cuma salah nginjek. Hhehe.”
            Akhirnya mereka pun pergi ke taman kota, sepanjang jalan Sakura hanya bisa tertunduk dan menyembunyikan detak jatungnya yang berbunyi kencang saat harus berpegangan pada pinggang Gaara.

Chapter 2

            Gaara tidak salah membawa Sakura malam ini karena ternyata di taman kota sedang ada festival kembang api. Mereka pun berhenti dan duduk disalah satu bangku taman di bawah pohon sakura yang berhiaskan lampu-lampu yang indah.
            “Waw, aku ngga nyangka ternyata festival disini lebih indah disbanding di Osaka.” Ujar Sakura dengan wajah yang kagum akan keindahan malam yang dihias dengan warna-warni kembang api.
            “Syukurlah kalau kamu suka.” jawab Gaara. “Sebentar ya aku tinggal dulu, kamu tetap disini jangan kemana-mana.” lanjut Gaara. Gaara pun pergi tanpa memberi waktu Sakura untuk bertanya atau menjawab perkataannya.
            “Huh, anak itu. Kalau tau ada festival tadi aku pakai kimono saja.” keluh Sakura dalam hati.
            Beberapa menit kemudian, Gaara datang dengan membawa cemilan festival dan minuman kaleng.
            “Lama ya? Maaf, habis aku bingung dan lupa menanyakan apa cemilan yang kamu suka.”
            “Ngga apa-apa kok, lebih lama waktu kamu nunggu aku. Hehe. Lagian aku ngga pilih-pilih masalah makanan, justru lebih tertarik sama makanan yang belum pernah aku coba. Padahal tadi cari bareng aja, biar ngga ngerepotin kamu.”
            “Aku ngga ngerasa direpotin kok, syukur deh kalau kamu suka dengan apa yang aku bawa.” ujar Gaara tersenyum dan memberikan cemilan yang diberikannya pada Sakura.
            “Ah? I..iya, makasih ya.” wajah Sakura mulai memerah.
            “O iya, aku ingin bicara sesuatu sama kamu.”
            Degg!! Jantung Sakura tiba-tiba berdetak kencang. “Bi...bicara apa?” tanya Sakura gugup. “Ngga mungkin dia ngga mungkin nembak Sakura, ngga mungkin.” ujar Sakura dalam hati.
            Sebelum Gaara sempat berbicara, tiba-tiba di depan mereka ada keributan. Ada kecelakaan motor di jalan yang tidak jauh dari tempat mereka duduk. Tanpa melanjutkan pembicaraan mereka, Gaara dan Sakura segera menuju lokasi.
            Ternyata seorang pria berambut agak panjang yang mengendarai motor, menabrak pohon. Karena tabrakannya cukup keras, pria itu pun pingsan di tempat kejadian.
            “Itachi?” ujar Sakura saat melihat pria itu lalu matanya mulai berkaca-kaca dan berlari menjauh dari lokasi. “Kenapa? Kenapa harus dia? Disaat aku sudah mulai melupakannya?” keluh Sakura dalam hati, air matanya terus mengalir tanpa memperdulikan Gaara yang terus mengejarnya.
            “Tunggu Sakura, apa kamu mengenal dia?” Tanya Gaara sembari menahan bahu Sakura dan membuat Sakura menghadap kearahnya. Tapi Sakura hanya dapat menangis dan menundukan kepala. “Sudahlah, aku tidak mau melihatmu menangis jika kamu memang mengenalnya ayo kita antar ke rumah sakit.” lanjut Gaara sembari perlahan menarik Sakura kepelukannya.
            Gaara pun membawa Sakura ke rumah sakit dimana pria itu di rawat. Sebenci apapun Sakura pada Itachi, tapi Itachi adalah mantan kekasihnya orang yang pernah ada dan menaklukan hatinya kepeduliannya terhadap Itachi masih tetap ada.
            “Kamu mau cerita Sakura?” tanya Gaara.
            “Mmmhh, orang ini salah satu alasanku kenapa aku pindah ke Tokyo.”
            “Jadi kamu ingin menyusulnya ya? Itu artinya orang ini sangat berarti bagimu.” tanya Gara lagi, tapi entah kenapa saat melontarkan pertanyaan kedua ada perasaan sakit dan kecewa di hati Gaara.
            “Sudahlah tidak usah dibahas. O iya, bukannya kamu ingin berbicara sesuatu?”
            “Hah? Emmm, ngga jadi nanti aja. Hehe.” jawab Gaara gugup. “Ternyata di hati kamu sudah ada pria itu ya Sakura? Baiklah, mungkin kita memang hanya bisa jadi teman.” ujar Gaara dalam hati dengan memandang mata Sakura.
            “Ya sudah. Kita pulang aja yuk!”
            “Pulang? Kamu ngga mau ngeliat keadaan orang itu?”
            “Biarkan saja, aku sudah tidak peduli dan tidak ingin berhubungan dengannya lagi.” ketus Sakura walaupun pandangannya masih mengarah pada kamar dimana Itachi dirawat, seolah tidak ingin beranjak sebelum Itachi sadar. Tapi Sakura tidak ingin Itachi hadir lagi kedalam kehidupannya yang hampir kembali ceria lagi jadi ia memilih pergi dari rumah sakit tersebut.
            Gaara pun mengantarnya pulang dengan beribu pertanyaan yang ada dibenaknya. Kenapa Sakura menjauh kalau tujuan dia ke Tokyo adalah untuk bertemu dengan pria itu? Sebenarnya apa yang terjadi diantara mereka?
            Mereka pun sampai di rumah Sakura.
            “Makasih ya udah mau aku ajak keluar, walaupun hasilnya ngga sesuai rencana sih.” ujar Gaara.
            “Eh? Ngga sesuai rencana gimana?” tanya Sakura. “Apa jangan-jangan pembicaraan yang terpotong itu?” lanjut Sakura dalam hati dengan senyum yang mulai menghiasi wajahnya lagi.
            “Kok malah senyum? Oh, seneng ya ketemu sama orang yang kamu cari?”
            “Eh? Bukan itu? Udah ah lupain aja, lagian tujuan aku ke Tokyo bukan buat ketemu dia justru ingin menjauh dari dia.” jawab Sakura lalu pergi ke dalam rumah.
            “Hhmm,, Sakura Sakura.” desah Gaara dengan senyuman kecil lalu pergi untuk pulang.
            Keesokan harinya, mereka sekolah seperti biasa. Akibat kejadian kemarin malam, Gaara dan Sakura jadi semakin dekat. Kedekatan mereka melebihi kedekatan seorang teman atau pun sahabat. Mereka sering melengkapi satu sama lain, saling membantu, saling mengingatkan, dan lain-lain.
            Suatu hari, saat mereka sedang berbincang di taman sekolah ada adik kelas mereka yang melintas dihadapan mereka.
            “Matsuri.” ujar Gaara tanpa melepaskan pandangan dari gadis itu.
            “Ciee. Haha.” ledek Sakura.
            “Apaan sih? Dia Cuma adik kelas kita tau, aku hanya suka senyumnya lagiaan ngga mungkin aku sama dia.”
            “Haha, kamu langsung ngebongkar gitu. Keliatan tau kalau kamu suka sama dia, aku dukung deh.” ujar Sakura sembari tersenyum, walau pun ada yang terasa sakit di hatinya.
            “Ngga Sakura! Aku ngga mungkin sama dia. Aku suka sama kamu!” ujar Gaara dengan pandangan yang menatap tajam pada mata Sakura. Sakura hanya terdiam dan terkejut mendengarkan perkataan Gaara yang tiba-tiba itu.
            “Aku udah nyaman ada disamping kamu, kamu tipe perempuan yang aku cari Sakura.” ujar Gaara meraih tangan Sakura.
            “Gaara…”

To Be Continue
            Apa Sakura akan menerima cinta Gaara? Atau lagi- lagi Sakura akan mempertimbangkan kejadian di masa lalunya dengan Itachi? Atau akhirnya Sakura akan kembali pada Itachi lagi? Tunggu chapter berikutnya.. ^^
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Diclaimer         : Masashi Kishimoto
Author             : Kireina-chan (Me)
Genre              : Hurt/Romance
Pair                  : Sakura, Gaara, Itachi, Konan, & Matsuri
Warning          : OOC, Typo, abal-abal, dll.


            “Akhirnya keluargaku pindah juga, memang tidak seharusnya aku minta pindah sekolah hanya karena ada seorang pria yang manyakitiku di sana. Terkesan pengecut, tapi ya sudahlah aku ingin mencoba untuk melupakannya, dan semoga saja dunia baruku ini bisa member warna yang baru.” ujar seorang gadis berambut merah jambu sambil memandang keindahan kota Tokyo.
            Keesokan harinya. Sedari pagi gadis itu bersiap untuk masuk ke sekolah barunya dengan semangat dengan senyuman khasnya.
            “Maa paa, Sakura berangkat ya!” ujar gadis itu dengan semangat.
            “Baiklah, ayo Sakura kamu bisa! Kamu pasti bisa menjadi dirimu yang dulu sebelum bertemu pria bodoh itu. Ganbatte!” ujarnya dalam hati.
            Gadis itu pun pergi dengan semangat, walaupun bayangan dimasa lalu masih menghantuinya. Sekali ia teringat, air matanya tak henti keluar. Tak ada yang bisa mengerti dia, dia hanya bisa memendam rasa sakit itu sendiri.
***
            Di kelas.
            “Maaf aku terlambat.” ujar seorang guru biologi yang selalu memakai masker di mulutnya. “Kita kedatangan murid baru, dia pindahan dari Osaka. Baiklah ayo perkenalkan dirimu.” lanjut guru itu.
            “Ohayo, namaku Sakura. Aku pindahan dari salah satu sekolah swasta di Osaka. Salam kenal, dan mohon bantuannya.” ujar gadis itu dengan senyuman yang menghias bibirnya.
            Setelah memperkenalkan diri, Sakura pun duduk di bangku yang masi kosong. Kebetulan bangku yang masih kosong adalah bangku di dekat pria yang suka menyendiri yaitu Gaara. Karena masih baru dan tidak tau banyak hal, Sakura terpaksa harus banyak bicara dengan pria berwajah dingin itu. Untung saja pria itu selalu menjawab pertanyaan Sakura, walaupun kata disetiap jawabannya hanya 1 : 20 dibanding pertanyaan yang dilontaran Sakura.
***
            Beberapa minggu pun berlalu, ternyata Sakura membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berbaur dengan teman-teman barunya. Dia bagaikan ratu yang menemani raja penyendiri di kelas. Dia hanya bisa mengikuti kemana Gaara pergi, sesekali Gaara pernah mengeluh tapi sakura selalu memasang wajah yang membuat Gaara tidak tega membuatnya pergi.
            Satu bulan pun berlalu, Sakura malah semakin akrab dengan Gaara. Bahkan Gaara yang dulunya pendiam sekarang mulai banyak bicara dan menceritakan apa yang dia ketahui pada Sakura. Dengan teman-teman lainnya juga pun Sakura mulai akrab begitu pula Gaara.
            “Sakura, sore ini kamu ada acara?” tanya Gaara.
            “Eh? Mmm..mmm.. Sepertinya tidak ada.” jawab Sakura gugup. “Apa dia akan mengajakku kencan? Tidak tidak Sakura, jangan banyak berharap lagi. Jangan sampai jatuh kelubang yang sama. Lagi pula aku baru menganalnya, tidak mungkin pokoknya tidak boleh!” keluh Sakura dalam hati.
            “Aku ingin mengajakmu ke taman kota nanti, akan ku perkenalkan Tokyo padamu.” lanjut Gaara sembari tersenyum.
            “Hah?? Mmm, baiklah. Arigato.” ujar Sakura dengan muka yang sedikit memerah. Wajar saja, karena selama dekat dengan Gaara baru kali ini dia memberikan senyuman pada Sakura dan berani mengajaknya keluar.
            Sore hari pun tiba, Sakura sibuk memilih baju yang akan dipakainya untuk jalan bersama Gaara nanti. Padahal sudah dari pulang sekolah dia memandang pakaian-pakaian yang ada di lemarinya itu.
            “Huaaaa, aku benar-benar bingung. Padahal bukan kencan tapi kenapa aku gugup seperti ini.” keluh Sakura.
            “Sakuraaa, ini ada temanmu datang.” teriak ibu Sakura dari lantai bawah.
            “OMG, dia sudah datang. Ayo Sakura tenang, dia cuma mengajakmu keluar untuk memperkenalkan Tokyo padamu. Tenang Sakura dan tarik nafas. Fyuhh.” ujarnya dalam hati. “Tolong bilang tunggu sebentar mah.” jawab Sakura.
            Satu setenah jam pun berlalu. Akhirnya penantian Gaara berakhir, langit yang tadinya berwarna orange sudah mulai gelap diiringi matahari yang mulai tenggelam.
            “Aku siap.” ujar Sakura sembari menuruni tangga. “Ayo Ga…” ucapan Sakura terpotong saat melihat ternyata Gaara sedang tertidur di sofa rumahnya. “Mah, emang Sakura terlalu lama ya?” tanya Sakura polos.
            “Haddeh, kau ini kenapa sih Sakura. Kasian temanmu ini dia sudah menunggu satu setengah jam dan hanya bisa melamun saat menunggumu. Sepertinya dia buakan pria yang banyak bicara, karena dia tidak banyak melontarkan pertanyaan pada mama.”
            “Satu setengah jam?! Pantas saja dia tertidur. Dia memang bukan orang yang banyak bicara ma.” jawab Sakura dengan mata terfokus pada wajah Gaara yang sedang tertidur.
            “Kamu menyukainya?”
            “Eh?! Mama apa-apaan sih, aku kan baru mengenalnya jadi ngga mungkinlah ma.” Jawab Sakura yang wajahnya mulai memerah dengan suara yang agak keras sehingga membangunkan Gaara.
            “Kamu sudah siap ya Sakura, maaf ya aku tertidur.” ujar pria berambut merah yang sedari tadi menjadi bahan pembicaraan dua wanita pemilik rumah dengan nada yang masih terdengar kurang jelas.
            “Eh? Harusnya aku yang minta maaf karena telah membuatmu menunggu lama hingga tertidur.”
            “Itu bukan masalah, aku punya adik perempuan jadi aku bisa memahami itu.” ujar Gaara dengan melontarkan senyumnya lagi.
            “Ya sudah, katanya kalian mau pergi. Ayo keburu larut malam, dan Gaara jaga Sakura baik-baik ya.”
            “Siap tante.” jawab Gaara yang lagi-lagi tersenyum seolah bersemangat.
            “Ih mama apaan sih, Sakura kan udah gede.”
            “Ya udah, kami pamit ya tante. Makasih dan maaf udah ketiduran tadi. Hhehe.”
            Gaara dan Sakura pun mulai meninggalkan ibu Sakura di rumahnya. Mereka pergi menggunakan motor yang dimiliki oleh Gaara. Penyakit(?) gugup Sakura kambuh lagi, akibatnya dia salting dan terjatuh saat ingin menaiki motor Gaara.
            “Kamu ngga apa-apa Sakura?” tanya Gaara cemas.
            “Hah? Emm.. Ngga apa-apa kok, Cuma salah nginjek. Hhehe.”
            Akhirnya mereka pun pergi ke taman kota, sepanjang jalan Sakura hanya bisa tertunduk dan menyembunyikan detak jatungnya yang berbunyi kencang saat harus berpegangan pada pinggang Gaara.
To be continue
Kira-kira apa yang terjadi di taman kota nanti? Apa dugaan Sakura benar kalau ini adalah kencannya ataukah kejadian dimasa lalu itu akan terulang lagi? Tunggu chapter berikutnya. J
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Follow Us

  • deviantart
  • instagram
  • twitter
  • wattpad

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • November 2017 (1)
  • June 2017 (1)
  • May 2017 (1)
  • November 2016 (1)
  • September 2016 (1)
  • August 2016 (3)
  • June 2015 (1)
  • November 2014 (1)
  • August 2014 (4)
  • May 2013 (3)
  • March 2013 (2)
  • January 2013 (1)
  • November 2012 (2)
  • September 2012 (1)
  • August 2012 (4)
  • November 2011 (1)

Pengunjung

I am in Google+

Unknown
View my complete profile

Followers

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates