Disclaimer : Masashi Kishimoto
Author : Ru'fatiani
Genre : Hurt/Romance
Character : Sakura, Gaara, Itachi, Konan, & Matsuri
Warning : OOC, Typo, abal-abal, AU, dll.
Gaara dan Sakura pun mulai meninggalkan ibu Sakura di rumahnya. Mereka pergi menggunakan motor yang dimiliki oleh Gaara. Penyakit(?) gugup Sakura kambuh lagi, akibatnya dia salting dan terjatuh saat ingin menaiki motor Gaara.
“Kamu ngga apa-apa Sakura?” tanya Gaara cemas.
“Hah? Emm.. Ngga apa-apa kok, Cuma salah nginjek. Hhehe.”
Akhirnya mereka pun pergi ke taman kota, sepanjang jalan Sakura hanya bisa tertunduk dan menyembunyikan detak jatungnya yang berbunyi kencang saat harus berpegangan pada pinggang Gaara.
Gaara tidak salah membawa Sakura malam ini karena ternyata di taman kota sedang ada festival kembang api. Mereka pun berhenti dan duduk disalah satu bangku taman di bawah pohon sakura yang berhiaskan lampu-lampu yang indah.
“Waw, aku ngga nyangka ternyata festival disini lebih indah disbanding di Osaka.” Ujar Sakura dengan wajah yang kagum akan keindahan malam yang dihias dengan warna-warni kembang api.
“Syukurlah kalau kamu suka.” jawab Gaara. “Sebentar ya aku tinggal dulu, kamu tetap disini jangan kemana-mana.” lanjut Gaara. Gaara pun pergi tanpa memberi waktu Sakura untuk bertanya atau menjawab perkataannya.
“Huh, anak itu. Kalau tau ada festival tadi aku pakai kimono saja.” keluh Sakura dalam hati.
Beberapa menit kemudian, Gaara datang dengan membawa cemilan festival dan minuman kaleng.
“Lama ya? Maaf, habis aku bingung dan lupa menanyakan apa cemilan yang kamu suka.”
“Ngga apa-apa kok, lebih lama waktu kamu nunggu aku. Hehe. Lagian aku ngga pilih-pilih masalah makanan, justru lebih tertarik sama makanan yang belum pernah aku coba. Padahal tadi cari bareng aja, biar ngga ngerepotin kamu.”
“Aku ngga ngerasa direpotin kok, syukur deh kalau kamu suka dengan apa yang aku bawa.” ujar Gaara tersenyum dan memberikan cemilan yang diberikannya pada Sakura.
“Ah? I..iya, makasih ya.” wajah Sakura mulai memerah.
“O iya, aku ingin bicara sesuatu sama kamu.”
Degg!! Jantung Sakura tiba-tiba berdetak kencang. “Bi...bicara apa?” tanya Sakura gugup. “Ngga mungkin dia ngga mungkin nembak Sakura, ngga mungkin.” ujar Sakura dalam hati.
Sebelum Gaara sempat berbicara, tiba-tiba di depan mereka ada keributan. Ada kecelakaan motor di jalan yang tidak jauh dari tempat mereka duduk. Tanpa melanjutkan pembicaraan mereka, Gaara dan Sakura segera menuju lokasi.
Ternyata seorang pria berambut agak panjang yang mengendarai motor, menabrak pohon. Karena tabrakannya cukup keras, pria itu pun pingsan di tempat kejadian.
“Itachi?” ujar Sakura saat melihat pria itu lalu matanya mulai berkaca-kaca dan berlari menjauh dari lokasi. “Kenapa? Kenapa harus dia? Disaat aku sudah mulai melupakannya?” keluh Sakura dalam hati, air matanya terus mengalir tanpa memperdulikan Gaara yang terus mengejarnya.
“Tunggu Sakura, apa kamu mengenal dia?” Tanya Gaara sembari menahan bahu Sakura dan membuat Sakura menghadap kearahnya. Tapi Sakura hanya dapat menangis dan menundukan kepala. “Sudahlah, aku tidak mau melihatmu menangis jika kamu memang mengenalnya ayo kita antar ke rumah sakit.” lanjut Gaara sembari perlahan menarik Sakura kepelukannya.
Gaara pun membawa Sakura ke rumah sakit dimana pria itu di rawat. Sebenci apapun Sakura pada Itachi, tapi Itachi adalah mantan kekasihnya orang yang pernah ada dan menaklukan hatinya kepeduliannya terhadap Itachi masih tetap ada.
“Kamu mau cerita Sakura?” tanya Gaara.
“Mmmhh, orang ini salah satu alasanku kenapa aku pindah ke Tokyo.”
“Jadi kamu ingin menyusulnya ya? Itu artinya orang ini sangat berarti bagimu.” tanya Gara lagi, tapi entah kenapa saat melontarkan pertanyaan kedua ada perasaan sakit dan kecewa di hati Gaara.
“Sudahlah tidak usah dibahas. O iya, bukannya kamu ingin berbicara sesuatu?”
“Hah? Emmm, ngga jadi nanti aja. Hehe.” jawab Gaara gugup. “Ternyata di hati kamu sudah ada pria itu ya Sakura? Baiklah, mungkin kita memang hanya bisa jadi teman.” ujar Gaara dalam hati dengan memandang mata Sakura.
“Ya sudah. Kita pulang aja yuk!”
“Pulang? Kamu ngga mau ngeliat keadaan orang itu?”
“Biarkan saja, aku sudah tidak peduli dan tidak ingin berhubungan dengannya lagi.” ketus Sakura walaupun pandangannya masih mengarah pada kamar dimana Itachi dirawat, seolah tidak ingin beranjak sebelum Itachi sadar. Tapi Sakura tidak ingin Itachi hadir lagi kedalam kehidupannya yang hampir kembali ceria lagi jadi ia memilih pergi dari rumah sakit tersebut.
Gaara pun mengantarnya pulang dengan beribu pertanyaan yang ada dibenaknya. Kenapa Sakura menjauh kalau tujuan dia ke Tokyo adalah untuk bertemu dengan pria itu? Sebenarnya apa yang terjadi diantara mereka?
Mereka pun sampai di rumah Sakura.
“Makasih ya udah mau aku ajak keluar, walaupun hasilnya ngga sesuai rencana sih.” ujar Gaara.
“Eh? Ngga sesuai rencana gimana?” tanya Sakura. “Apa jangan-jangan pembicaraan yang terpotong itu?” lanjut Sakura dalam hati dengan senyum yang mulai menghiasi wajahnya lagi.
“Kok malah senyum? Oh, seneng ya ketemu sama orang yang kamu cari?”
“Eh? Bukan itu? Udah ah lupain aja, lagian tujuan aku ke Tokyo bukan buat ketemu dia justru ingin menjauh dari dia.” jawab Sakura lalu pergi ke dalam rumah.
“Hhmm,, Sakura Sakura.” desah Gaara dengan senyuman kecil lalu pergi untuk pulang.
Keesokan harinya, mereka sekolah seperti biasa. Akibat kejadian kemarin malam, Gaara dan Sakura jadi semakin dekat. Kedekatan mereka melebihi kedekatan seorang teman atau pun sahabat. Mereka sering melengkapi satu sama lain, saling membantu, saling mengingatkan, dan lain-lain.
Suatu hari, saat mereka sedang berbincang di taman sekolah ada adik kelas mereka yang melintas dihadapan mereka.
“Matsuri.” ujar Gaara tanpa melepaskan pandangan dari gadis itu.
“Ciee. Haha.” ledek Sakura.
“Apaan sih? Dia Cuma adik kelas kita tau, aku hanya suka senyumnya lagiaan ngga mungkin aku sama dia.”
“Haha, kamu langsung ngebongkar gitu. Keliatan tau kalau kamu suka sama dia, aku dukung deh.” ujar Sakura sembari tersenyum, walau pun ada yang terasa sakit di hatinya.
“Ngga Sakura! Aku ngga mungkin sama dia. Aku suka sama kamu!” ujar Gaara dengan pandangan yang menatap tajam pada mata Sakura. Sakura hanya terdiam dan terkejut mendengarkan perkataan Gaara yang tiba-tiba itu.
“Aku udah nyaman ada disamping kamu, kamu tipe perempuan yang aku cari Sakura.” ujar Gaara meraih tangan Sakura.
“Gaara…”
Author : Ru'fatiani
Genre : Hurt/Romance
Character : Sakura, Gaara, Itachi, Konan, & Matsuri
Warning : OOC, Typo, abal-abal, AU, dll.
Chapter sebelumnya..
Gaara dan Sakura pun mulai meninggalkan ibu Sakura di rumahnya. Mereka pergi menggunakan motor yang dimiliki oleh Gaara. Penyakit(?) gugup Sakura kambuh lagi, akibatnya dia salting dan terjatuh saat ingin menaiki motor Gaara.
“Kamu ngga apa-apa Sakura?” tanya Gaara cemas.
“Hah? Emm.. Ngga apa-apa kok, Cuma salah nginjek. Hhehe.”
Akhirnya mereka pun pergi ke taman kota, sepanjang jalan Sakura hanya bisa tertunduk dan menyembunyikan detak jatungnya yang berbunyi kencang saat harus berpegangan pada pinggang Gaara.
Chapter 2
Gaara tidak salah membawa Sakura malam ini karena ternyata di taman kota sedang ada festival kembang api. Mereka pun berhenti dan duduk disalah satu bangku taman di bawah pohon sakura yang berhiaskan lampu-lampu yang indah.
“Waw, aku ngga nyangka ternyata festival disini lebih indah disbanding di Osaka.” Ujar Sakura dengan wajah yang kagum akan keindahan malam yang dihias dengan warna-warni kembang api.
“Syukurlah kalau kamu suka.” jawab Gaara. “Sebentar ya aku tinggal dulu, kamu tetap disini jangan kemana-mana.” lanjut Gaara. Gaara pun pergi tanpa memberi waktu Sakura untuk bertanya atau menjawab perkataannya.
“Huh, anak itu. Kalau tau ada festival tadi aku pakai kimono saja.” keluh Sakura dalam hati.
Beberapa menit kemudian, Gaara datang dengan membawa cemilan festival dan minuman kaleng.
“Lama ya? Maaf, habis aku bingung dan lupa menanyakan apa cemilan yang kamu suka.”
“Ngga apa-apa kok, lebih lama waktu kamu nunggu aku. Hehe. Lagian aku ngga pilih-pilih masalah makanan, justru lebih tertarik sama makanan yang belum pernah aku coba. Padahal tadi cari bareng aja, biar ngga ngerepotin kamu.”
“Aku ngga ngerasa direpotin kok, syukur deh kalau kamu suka dengan apa yang aku bawa.” ujar Gaara tersenyum dan memberikan cemilan yang diberikannya pada Sakura.
“Ah? I..iya, makasih ya.” wajah Sakura mulai memerah.
“O iya, aku ingin bicara sesuatu sama kamu.”
Degg!! Jantung Sakura tiba-tiba berdetak kencang. “Bi...bicara apa?” tanya Sakura gugup. “Ngga mungkin dia ngga mungkin nembak Sakura, ngga mungkin.” ujar Sakura dalam hati.
Sebelum Gaara sempat berbicara, tiba-tiba di depan mereka ada keributan. Ada kecelakaan motor di jalan yang tidak jauh dari tempat mereka duduk. Tanpa melanjutkan pembicaraan mereka, Gaara dan Sakura segera menuju lokasi.
Ternyata seorang pria berambut agak panjang yang mengendarai motor, menabrak pohon. Karena tabrakannya cukup keras, pria itu pun pingsan di tempat kejadian.
“Itachi?” ujar Sakura saat melihat pria itu lalu matanya mulai berkaca-kaca dan berlari menjauh dari lokasi. “Kenapa? Kenapa harus dia? Disaat aku sudah mulai melupakannya?” keluh Sakura dalam hati, air matanya terus mengalir tanpa memperdulikan Gaara yang terus mengejarnya.
“Tunggu Sakura, apa kamu mengenal dia?” Tanya Gaara sembari menahan bahu Sakura dan membuat Sakura menghadap kearahnya. Tapi Sakura hanya dapat menangis dan menundukan kepala. “Sudahlah, aku tidak mau melihatmu menangis jika kamu memang mengenalnya ayo kita antar ke rumah sakit.” lanjut Gaara sembari perlahan menarik Sakura kepelukannya.
Gaara pun membawa Sakura ke rumah sakit dimana pria itu di rawat. Sebenci apapun Sakura pada Itachi, tapi Itachi adalah mantan kekasihnya orang yang pernah ada dan menaklukan hatinya kepeduliannya terhadap Itachi masih tetap ada.
“Kamu mau cerita Sakura?” tanya Gaara.
“Mmmhh, orang ini salah satu alasanku kenapa aku pindah ke Tokyo.”
“Jadi kamu ingin menyusulnya ya? Itu artinya orang ini sangat berarti bagimu.” tanya Gara lagi, tapi entah kenapa saat melontarkan pertanyaan kedua ada perasaan sakit dan kecewa di hati Gaara.
“Sudahlah tidak usah dibahas. O iya, bukannya kamu ingin berbicara sesuatu?”
“Hah? Emmm, ngga jadi nanti aja. Hehe.” jawab Gaara gugup. “Ternyata di hati kamu sudah ada pria itu ya Sakura? Baiklah, mungkin kita memang hanya bisa jadi teman.” ujar Gaara dalam hati dengan memandang mata Sakura.
“Ya sudah. Kita pulang aja yuk!”
“Pulang? Kamu ngga mau ngeliat keadaan orang itu?”
“Biarkan saja, aku sudah tidak peduli dan tidak ingin berhubungan dengannya lagi.” ketus Sakura walaupun pandangannya masih mengarah pada kamar dimana Itachi dirawat, seolah tidak ingin beranjak sebelum Itachi sadar. Tapi Sakura tidak ingin Itachi hadir lagi kedalam kehidupannya yang hampir kembali ceria lagi jadi ia memilih pergi dari rumah sakit tersebut.
Gaara pun mengantarnya pulang dengan beribu pertanyaan yang ada dibenaknya. Kenapa Sakura menjauh kalau tujuan dia ke Tokyo adalah untuk bertemu dengan pria itu? Sebenarnya apa yang terjadi diantara mereka?
Mereka pun sampai di rumah Sakura.
“Makasih ya udah mau aku ajak keluar, walaupun hasilnya ngga sesuai rencana sih.” ujar Gaara.
“Eh? Ngga sesuai rencana gimana?” tanya Sakura. “Apa jangan-jangan pembicaraan yang terpotong itu?” lanjut Sakura dalam hati dengan senyum yang mulai menghiasi wajahnya lagi.
“Kok malah senyum? Oh, seneng ya ketemu sama orang yang kamu cari?”
“Eh? Bukan itu? Udah ah lupain aja, lagian tujuan aku ke Tokyo bukan buat ketemu dia justru ingin menjauh dari dia.” jawab Sakura lalu pergi ke dalam rumah.
“Hhmm,, Sakura Sakura.” desah Gaara dengan senyuman kecil lalu pergi untuk pulang.
Keesokan harinya, mereka sekolah seperti biasa. Akibat kejadian kemarin malam, Gaara dan Sakura jadi semakin dekat. Kedekatan mereka melebihi kedekatan seorang teman atau pun sahabat. Mereka sering melengkapi satu sama lain, saling membantu, saling mengingatkan, dan lain-lain.
Suatu hari, saat mereka sedang berbincang di taman sekolah ada adik kelas mereka yang melintas dihadapan mereka.
“Matsuri.” ujar Gaara tanpa melepaskan pandangan dari gadis itu.
“Ciee. Haha.” ledek Sakura.
“Apaan sih? Dia Cuma adik kelas kita tau, aku hanya suka senyumnya lagiaan ngga mungkin aku sama dia.”
“Haha, kamu langsung ngebongkar gitu. Keliatan tau kalau kamu suka sama dia, aku dukung deh.” ujar Sakura sembari tersenyum, walau pun ada yang terasa sakit di hatinya.
“Ngga Sakura! Aku ngga mungkin sama dia. Aku suka sama kamu!” ujar Gaara dengan pandangan yang menatap tajam pada mata Sakura. Sakura hanya terdiam dan terkejut mendengarkan perkataan Gaara yang tiba-tiba itu.
“Aku udah nyaman ada disamping kamu, kamu tipe perempuan yang aku cari Sakura.” ujar Gaara meraih tangan Sakura.
“Gaara…”
To Be Continue
Apa Sakura akan menerima cinta Gaara? Atau lagi- lagi Sakura akan mempertimbangkan kejadian di masa lalunya dengan Itachi? Atau akhirnya Sakura akan kembali pada Itachi lagi? Tunggu chapter berikutnya.. ^^