• Home
  • Fanfictions
    • Naruto
    • Sword Art Online
  • Short Stories
    • Teens
    • Romance
    • Comedy
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Ru'fatiani Blog


Diclaimer         : Masashi Kishimoto
Author             : Kirei No Yuki (Me)
Pair                  : NaruHina
Genre              : Romance #maybe.. xd
Rate                 : Sepertinya T

            “Besok hari jadiku dengan Naruto-kun, ngasih hadiah apa ya?” ujar Hinata sembari melihat barang-barang di toko Sakura.
            “Mau cari apa Nata?” tanya Sakura.
            “Hadiah buat Naruto-kun.” jawab Hinata lirih.
            “Kalau itu gampang, kamu pasti tau kana pa yang Naruto suka tapi belum dia miliki.” ujar Sakura lalu meninggalkan Hinata.
            “Kesukaan Naruto-kun?” pikir Hinata dalam hati.
            Esok hari pun tiba, Hinata sudah membungkus hadiah yang ingin dia berikan pada Naruto. Tiba-tiba tepat pukul 7.00, Naruto sudah ada di depan rumahnya dengan memawa tas yang berisi baju. Sepertinya dia akan mengajak Hinata pergi.
            “Eh, Naruto. Mari masuk, Hinatanya ada di dalam.” ujar ibu Hinata yang memang sudah tau hubungan Hinata dengan Naruto.
            “Makasih bu.” ujar Naruto sembari tersenyum lalu masuk ke kamar Hinata.
            Di kamar.
            “Naruto-kun?” Hinata segera menyembunyikan hadiahnya di bawah tempat tidurnya lalu membukakan pintu.
            “Ohayou Hinata-chan.” ucap Naruto sembari tersenyum.
            “O iya, aku akan mengajakmu ke pantai hari ini. Mugkin dua hari kedepan kita akan menginap disana. Ada Sakura dan Sasuke juga ikut kok. Jadi cepat siap-siap ya, aku tunggu di bawah.” lanjut Naruto sembari mengecup kening Hinata lalu pergi ke lantai bawah.
            “Ke pantai? Sebaiknya hadiahnya aku berikan setelah pulang dari pantai.” Hinata pun segera membereskan pakaiannya.
            Setelah semuanya siap. Hinata pun turun ke bawah menghampiri Naruto, lalu berpamitan kepada kedua orang tua Hinata diikuti Naruto.
            “Sekarang kita ke rumah Sasuke dulu ya. Biar berangkatnya bareng.” ujar Naruto sambil menyalakan mesin motornya. Hinata hanya menganggukan kepala lalu menggunakan helm.
            Sesampainya di rumah Sasuke, mereka berempat langsung berangkat ke tempat tujuan. Karena Sasuke dan Sakura memang sudah tinggal berangkat.
            Sepanjang jalan merekan berempat bercanda bersama, karena motornya dijalankan perlahan mereka bisa bersampingan dan saling mengobrol. Sakura dan Hinata tidak bosan-bosannya memperingati Sasuke dan Naruto agar hati-hati dan tetap focus pada jalan. Karena hampir saja motor mereka oleng akibat terus berbincang.
            Sesampainya di pantai. Naruti dan Sasuke membawakan barang-barang yang dibawa oleh mereka termasuk oleh pacar mereka ke penginapan yang memang sudah disewa sebelumnya.
            “Ok, Hinata kamu satu kamar dengan Sakura, dan aku akan satu kamar dengan Sasuke.” ujar Naruto.
            Semuanya pun langsung masuk ke kamarnya masing-masing. Lalu berganti pakaian untuk berenang di pantai. Setelah semuanya siap menuju pantai, tiba-tiba Naruto masuk lagi ke penginapan dan menyuruh Hinata bersama Sasuke dan Sakura.
            “Naruto-kun, kamu ngga apa-apa?” tanya Hinata cemas.
            “Aku ngga apa-apa, mungkin cuma butuh waktu sebentar untuk istirahat.”
            “Ayo Hinata!” ajak Sakura yang sudah diambang pintu.
            “Aku mau nemenin Naruto dulu, kamu duluan aja.” jawab Hinata pada Sakura. Sakura pun pergi bersama Sasuke.
            “Kalau kamu lagi sakit, kenapa mengajakku kesini?” tanya Hinata.
            “Aku ngga apa-apa sayang, beneran.” ucap Naruto meyakinkan, manum dengan suara yang menahan rasa sakit.
            “Kenapa harus kambuh sekarang? Aku tidak ingin menghancurkan hari ini. Hari jadi tepat 1 tahun aku dan Hinata. Aku harus bisa menahannya.” ujar Naruto dalam hati.
            “Kita pulang saja ya?” tanya Hinata.
            “Ngga, aku udah ngga apa-apa kok. Ayo kita ke pantai.” ,menarik tangan Hinata.
“Ngga, kita disini aja.” diam di tempat.
“Pantaikan tempat kesukaanmu, akau mohon Hinata. Mingkin ini permintaan terakhirku.”
“Permintaan terakhir?”
“Iya, permintaan terakhir di tempat ini. Kalau di tempat lain ya beda lagi. Hhehe.”
“Huhh, kamu ngebuat aku takut. Ya udah kita ke pantai.”
Naruto dan Hinata pun menuju pantai bersama Naruto dan bergabung dengan Sakura dan Sasuke. Mulai dari berenang, main voly, main pasir, dan lain-lain mereka lakkan bersama dengan pasangan masing-masing.
Tepat pada saat matahari terbenam, Sakura dan Sasuke kembali ke penginapan untuk menyiapkan makan malam karena memang mereka sudah lebih dulu di pantai. Sedangkan Naruto dan Hinata duduk di tepi pantai sambil menunggu matahari benar-benar terbenam. Tiba-tiba Naruto batuk-batuk dan mengeluarkan darah.
“Naruto-kun!” cemas Hinata.
“Aku ngga apa-apa.” ujar Naruto sembari tersenyum.
“Ayo kita kembali ke penginapan.” Hinata mulai berdiri dari tempatnya dan membantu Naruto berdiri.
“Tahun lalu tepat pada saat matahari terbenam aku mendapatkan wanita yang benar-benar aku sayang dan menyayangiku. Happy anniversary Hinata-chan.” ujar Naruto lalu memeluk erat Hinata.
“Naruto-kun.” Hinata pun membalas pelukan Naruto dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.
Narto pun mengusap air mata Hinata dan menciumnya. Matahari pun mulai kembali ke tempat peristirahatannya, seolah tidak ingin menggangu Naruto dan Hinata.
Keesokan harinya, Naruto sudah tidak mampu untuk berjalan. Seharusnya pulang itu besok, tapi diubah jadi hari ini. Naruto tidak mungkin pulang dengan membawa motor. Sasuke pun pergi ke tempat saudaranya yang berada tidak jauh dari sana untuk meminjam mobil. Karena saudaranya memang sudah percaya kepada Sasuke, dia pun diberikan kunci mobil. Dengan segera Sasuke menuju penginapan.
Di penginapan Hinata dan Sakura terus berusahan membantu Naruto dan bersiap-siap. Saat Sasuke datang, Sasuke langsung membawa Naruto ke mobil lalu barang-barang yang mereka bawa. Lalu menjalankan mobil dan pulang. Motor mereka dititipkan di penginapan itu.
“Aku ngga apa-apa.” ujar Naruto terbata-bata.
“Ngga apa-apa darimana? Kamu mau sampai kamu kayak gimana lagi?” Hinata membentak Naruto sembari menangis.
“Hinata.” ujar Sasuke dan Sakura bersamaan.
“Maafkan aku Hinata, Sakura, Sasuke. Aku emang ngga berguna cuma bisa merepotkan kalian.” lirih Naruto.
“Sudahlah Naruto, kau istirahat saja.” jawab Sasuke.
Setelah sampai di rumah Naruto, semuanya membantu Naruto turun dan membawa barang-barang Naruto. Sasuke dan Sakura hanya berbincang-bincang sebentar lalu pulang, sedangkan Hinata masih tetap menemani Naruto.
Malam pun tiba. Keadaan Naruto mulai membaik.
“Mau nginep?” tanya Naruto berharap.
“Mmm, kayaknya ngga. Aku takut ibuku khawatir. Mungkin sebentar lagi aku pulang.”
“Aku antar ya?”
“Ngga, kamu kan masih kurang sehat. Aku naik ojek aja.”
“Aku udah ngga apa-apa kok.”
“Ngga Naruto-kun, aku ngga mau kamu kenapa-kenapa gara-gara aku. Ya udah aku pulang sekarang aja, kalau nanti takut keburu ngga ada tukang ojek yang mangkal.
“Baiklah, aku antar kamu sampai ke tempat mangkal ya.”
Hinata pun pulang dengan naik ojeg. Tiba-tiba di tengah perjalanan, Hinata merasa takut merasa tidak enak hati. Beberapa menit setelah Hinata mencoba menenangkan hatinya, motor yang iya tumpangi oleng dan menabrak truk yang melintas di depannya.
“Naruto.” desah Hinata perlahan menutup matanya.
Warga yang melihat segera menolong kedua korban kecelakaan itu, orang yang mengendarai motor tersebut sudah meninggal di tempat. Sedangkan Hinata masih dilarikan ke rumah sakit.
Di rumah Naruto, tiba-tiba bingkai yang berisi foto Hinata jatuh dan pecah. Naruto segera berlari ke luar, berniat menyusul ke rumah Hinata. Tetapi saat ia membuka pintu, di hadapannya ada Sasuke yang memberi kabar kalau Hinata kecelakaan dan sekarang sedang krtis di rumah sakit.
“Kau bohong kan?” ujar Naruto dengan air mata yang mulai membanjiri matanya.
“Ngga Naruto, aku sedang membeli nasi goring yang tidak jauh dari tempat Hinata kecelakaan. Saat aku mendekatinya, dia menyebutkan namamu. Ayo sekarang ke rumah sakit.”
“Hinata! Aku menyesal membiarkannya pulang sendiri.” keluh Naruto.
“Tidak ada gunanya menyesal, sekarang yang penting keadaan Hinata.”
Penyakit Naruto kambuh lagi perlahan, tapi Naruto tetap berhatan hingga sampai ke tempat dimana Hinata dirawat. Naruto pun segera berlari menuju ranjang Hinata.
“Hinata!” ujarnya senbari memegang erat tangan Hinata.
Melihat keadaan Hinata yang masih berlumuran darah, rasa sakit Naruto semakin mencekam. Badannya terasa lemas, dan akhirnya dia pun pingsan. Kepalanya bersender disamping kepala Hinata, tubuhnya tertahan oleh kursi yang didudukinya.
“Naruto! Bangun Naruto!” teriak Sasuke sembari menggoyang-goyangkan tubuh Naruto.
Tiba-tiba tangan Hinata bergerak perlahan, matanya pun mulai terbuka sedikit demi sedikit.
“Naruto bangun! Hinata sadar.”
Melihat Naruto terbaring disampingnya, Hinata hanya bisa mengeluarkan air mata.
“Ha..pp.ppy a..ni..ver..sarry Naruto.. kun.” ucapnya terbata-bata lalu mecium Naruto. Sasuke pun keluar, dengan maksud untuk memanggil sudter atau dokter yang ada disana.
Ternyata Hinata sudah tidak kuat menahan sakitnya, sebelum dokter atau suster datang, sebelum Naruto tersadar. Matanya sudah tertutup lagi, dan untuk selamanya.
Keesokan harinya, Naruto hanya bisa menangis memandangi foto Hinata sambil mengingat cerita Sasuke tentang kalimat dan ciuman terakhir dari Hinata.
“Aku memang bodoh, aku terlalu lemah. Aku tidak bisa menemaninya saat iya sedang berperang dengan maut.” keluh Naruto.
“Aku akan terus mencintaimu sampai ajal menjemputku, seperti kamu yang selalu mencintaiku hingga akhir hayatmu. Love you Hinata.”
Permintaan saat di pantai itu ternyata benar-benar menjadi permintaan terkahir untuk Naruto. Dan hadiah yang dipersiapkan Hinata, tetap berada dibawah tempat tidur Hinata.

:: Tamat ::
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Follow Us

  • deviantart
  • instagram
  • twitter
  • wattpad

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • November 2017 (1)
  • June 2017 (1)
  • May 2017 (1)
  • November 2016 (1)
  • September 2016 (1)
  • August 2016 (3)
  • June 2015 (1)
  • November 2014 (1)
  • August 2014 (4)
  • May 2013 (3)
  • March 2013 (2)
  • January 2013 (1)
  • November 2012 (2)
  • September 2012 (1)
  • August 2012 (4)
  • November 2011 (1)

Pengunjung

I am in Google+

Unknown
View my complete profile

Followers

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates