• Home
  • Fanfictions
    • Naruto
    • Sword Art Online
  • Short Stories
    • Teens
    • Romance
    • Comedy
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Ru'fatiani Blog


Kat Dan Mos
            Suatu hari, disebuah rumah besar tua yang tidak berpenghuni tinggal seekor kucing yang bernama Kat dan seekor tikus yang bernama Mos. Mereka berdua selalu bersama-sama layaknya sahabat.
“Mos, kita cari makan di luar yuk! Sepertinya disini sudah tidak ada makanan lagi.” ujar Kat.
“Baiklah jika itu maumu, tapi aku ingin kamu berjanji kalau kamu akan melindungiku diluar sana.”
“Pasti.” jawab Kat sembari tersenyum.
Akhirnya Kat dan Mos pun pergi ke dunia luar untuk pertaman kalinya. Diluar, mereka melihat banyak makhluk yang berbeda dengan mereka. Selain itu, mereka juga melihat banyak yang sejenis dengan mereka. Karena bertemu dengan yang mereka anggap sejenis, mereka akhirnya berpisah untuk sementara dan menghampiri yang menurutnya sejenis dengan mereka.
 “Kat, lebih baik kita berpisah dulu saja. Kamu menghampiri para kucing dan aku menghampiri para tikus. Bagaimana?” ujar Mos.
“Bagus juga idemu, baiklah sampai jumpa di rumah tua ya.” ujar Kat sembari meninggalkan Mos.
“Iya, dah!” ujar Mos sembari melambaikan tangannya pada Kat.
Sesampainya di tempat para tikus, Mos memperkenalkan diri pada semuanya lalu berbincang-bincang dengan tikus-tikus.
“Kamu tinggal dimana? Sepertinya aku tidak pernah melihatmu?” tanya salah seorang tikus.
“Aku tinggal di rumah tua bersama Kat, kami memang jarang keluar rumah.”
“Kat? Dia tikus?”
“Bukan, dia seekor kucing. Memang kenapa?”
“Berhati-hatilah, suatu saat dia akan memakanmu.”
Di tempat lain, terlihat Kat sedang menemui para kucing. Dia juga melakukan hal yang sama dengan Mos yaitu memperkenalkan diri lalu berbincang-bincang dengan para kucing lainnya.
“Sepertinya kamu bukan kucing sini. Darimana asalmu?” ujar seekor kucing sembari berjalan memutari Kat.
“Aku udah lama disini kok. Hanya saja aku tidak pernah keluar dari rumah tua dan terus bersama sahabatku Mos. Dia tikus yang baik.”
“Tikus? Enak sekali kamu tinggal dengan tikus, saat kamu lapar kamu hanya tinggal memakannya.”
“Memakannya? Mos itu sahabatku, aku tidak mungkin memakannya.”
“Dengar Kat, tikus itu musuh sekaligus makanan kucing. Kalau kamu tidak memakannya berarti kamu mengkhianati para kucing.”
Kat dan Mos pun kembali ke rumah tua, mereka berdua kelihatan kaku. Mos takut apa yang dikatakan tikus tadi akan terjadi, sedangkan Kat dia bingung harus memilih sahabatnya atau para kucing.
Akhirnya pada suatu hari, Kat meraskan rasa lapar yang amat sangat. Dia berniat akan memakan Mos. Dia pun menghampiri Mos dengan wajah yang penuh rasa lapar, Mos hanya bisa berlari menghindari Kat sambil memikirkan makanan yang bisa dimakan Kat.
“Kat, ingat aku ini sahabatmu. Kita sudah lama bersama, apa kamu ingin memakanku begitu saja?” ujar Mos. Kat hanya diam dan terus mengejar Mos.
Setelah lama berlari-larian. “Aku menyerah, aku rela kamu makan. Jika itu membuatmu puas.” ujar Mos menghentikan langkahnya. Kat langsung menerjang Mos hingga Mos tidak dapat lari atau pun bergerak.
“Maafkan aku Mos, aku tidak mau dibilang pengkhianat.” ujar Kat dengan air mata yang mulai membasahi wajahnya. Mos hanya memejamkan matanya dengan wajah penuh ketakutan.
“Berhenti! Kalian ini kenapa sih? Aku sudah lama berada disini dan baru kali ini aku melihat kalian seperti ini. Kat, apa kamu ingin membunuh Mos hanya gara-gara hasutan para kucing yang baru kamu kenal?” ujar seekor laba-laba yang tiba-tiba datang.
Kat melepaskan pegangannya pada Mos dan mengambil langkah mundur. Mos pun membuka mata lalu berusaha berdiri.
“Kalian seharusnya saling percaya satu sama lain, jangan mudah terhasut dengan omongan orang yang baru saja kalian kenal. Kalian juga seharusnya saling melindungi satu sama lain itu baru namanya sahabat.” lajut laba-laba itu.
Kat dan Mos hanya saling memandang.
“Tunggu apa lagi? Ayo Kat kamu minta maaf pada Mos, mereka boleh menuduhmu pengkhianat karena mereka tidak mengenalmu. Tapi Mos jangan sampai menganggapmu pengkhianat karena dia selalu ada untukmu.” lanjut laba-laba itu lagi.
“Mos, maafkan aku. Aku memang bodoh karena mudah terhasut.” ujar Kat sembari mengulurkan tangannya.
“Aku sudah memaafkanmu Kat, ini bukan salahmu. Mungkin kalau aku ada diposisimu aku akan melalukan hal yang sama.” ujar Mos membalas uluran tangan Kat.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

  • Yang satu ini fanfic pertama buatanku, dan langsung nekat ikut lomba biki fanfic disalah satu fanpage di facebook. :D

    Happy reading. ^^

    Disclaimer: Masashi Kishimoto
    Author: Kirei No Yuki
    Pairing: Akatsuki
    Title: Rahasia Kizame

    Di markas akatski.

    Itach: Kok akhir-akhir ini sifat Kisame berbeda ya?
    Konan: Iya betul, aku juga merasakan hal yang sama.
    Pain: mungkin dia... (dipotong oleh kata-kata tobi)
    Tobi: Pundung kali gara-gara ngga bisa miliki kamu Konan. Hhihihi.

    Semua mata sinis mengarah pada tobi.

    Tobi: Apaan sih pada liat-liat? Aku ganteng ya? xD
    Deidara: Ganteng apaan, muka cuma ada garis muter-muter gitu. =.=
    Tobi: Ini topeng om, bukan muka. T.T
    Sasori: Sepertinya dia menyembunyikan sesuwatu.
    Pain: Bisa jadi.
    Zetsu: Sekarang kita cari aja kisamenya.
    Hidan: Ya udah kamu yang nyari sana.
    Zetsu: Baiklah, #bofft

    Semua anggota akatsuki pun memkirkan sikap kisame yang tiba-tiba berubah. Dengan cara, Konan dan Pain pacaran, Tobi dan Deidara debat soal muka, Kakuzu dan Hidan nyanyi lagu Ayu Tingting, Sasori ngurus boneka-bonekanya, dan Itachi ngurus mukanya yang mulai keriput. #Lho??
  • Sementara itu, Kisame sedang duduk sendirian di pinggir pantai. Sambil ngelempar-lempar kerikil. Tiba-tiba Zetsu muncul dari tanah dan berada disisinya.


  • Kisame dan Zetsu pun berbincang-bincang, tentang masalah Kisame. Tapi Kisame tetap saja tidak mau memberi tahu rahasia apa yang membuat dia berubah.
    Akhirnya Zetsu pun menyeret Kisame ke markas, untuk di introgasi(?).

    Sesampai di markas. Semua anggota akatsuki pun kembali membicarakan masalah Kisame dan bertanya-tanya pada Kisame. Kecuali Tobi, dia malah celetak-celetuk ngga karuan. *author di jitak Tobi, T.T
    Pain: Memang apa yang kamu rahasiakan dari kami, sampai kamu jadi jarang berkumpul lagi dengan kami?
    Kisame: A..a..aku..
    Tobi: Sejak kapan lamu ga..ga..gagap Kis? xD #kaki Tobi di injek Itachi
    Tobi: T.T #ngemut-ngemut kakinya yang ngga pernah dimandiin(?).

    Back to Kisame.

    Kisaa: Aku ngga pantas bersama-sama dengan kalian. T.T
    Konan: Emang kenapa??
    Kisame: Sebenarnya...
    Deidara: Sebenarnya apa un??
    Kisame: Sebenarnya aku...
    Itachi: Kamu kenapa??
    Kisame: Sebnarnya aku ini ikan. Ngga pantes bareng-bareng kalian yang manusia. T.T

  • All akatsuki (kecuali Kisame): #GUBBRAGG!!
    Tobi: Hah, baru nyadar kau?
    Kisame: Lho emang kalian udah tau? Tau darimana? Padahal ini kan rahasiaku.
    Tobi: Udah keliatan kali. =.="
    Kisame: Owh, gitu ya. Hhehe
    Konan: Bener kata Tobi, masalah itu kita semua udah tau kok. Tapi, kami ngga nganggep kamu beda kok. Kami udah nganggep kamu sebagai keluarga. ^^
    Pain: Iya bener tuh. Kita adalah keluarga, mau ada perbedaan apa pun tu bukan masalah besar. karena keluarga tidak akan pernah membeda-bedakan anggotanya. #author: tumben banget Pain sebijak itu. o.o
    All: T.T #terharu

  • Kisame: Makasih ya smuanya, udah mau nerima aku apa adanya. T.T

    Semua anggota akatsuki pun berpelukan kayak teletubbies. ;D
    ___TAMAT (*dngan gaje.y)___
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Follow Us

  • deviantart
  • instagram
  • twitter
  • wattpad

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • November 2017 (1)
  • June 2017 (1)
  • May 2017 (1)
  • November 2016 (1)
  • September 2016 (1)
  • August 2016 (3)
  • June 2015 (1)
  • November 2014 (1)
  • August 2014 (4)
  • May 2013 (3)
  • March 2013 (2)
  • January 2013 (1)
  • November 2012 (2)
  • September 2012 (1)
  • August 2012 (4)
  • November 2011 (1)

Pengunjung

I am in Google+

Unknown
View my complete profile

Followers

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates