• Home
  • Fanfictions
    • Naruto
    • Sword Art Online
  • Short Stories
    • Teens
    • Romance
    • Comedy
facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Ru'fatiani Blog





“Dia lagi kesulitan nyari bahan praktek tuh.” ujar Andre.

            “Kamu mau ngebantu dia lagi?” tanya Ryan.



            Tanpa menjawab pertanyaan dari Ryan, Ricky langsung pergi dan mencoba mencarikan bahan praktek untuk Cindy.

            Keesokkan harinya, saat Cindy masuk kelas, dia terkejut di mejanya ada sebuah kotak berisi ikan yang sudah mati.    “Punya siapa ini?” tanyanya terkejut.

            “Ntahlah, saat aku masuk itu sudah ada disana.” jawab salah satu teman sekelasnya.

            “Udahlah, Cin. Kayak yang baru pertama dapet kayak ginian aja. Mungkin sekarang tujuan orang itu pengen ngebantu kamu nyari bahan buat praktek.” ujar Vira.

            Cindy pun duduk dibangkunya sembari memikirkan perkataan Vira. “Sebenarnya siapa yang udah ngebantu aku selama ini?” ujarnya dalam hati.

            Di kelas XI IPA 4, lebih tepatnya kelas tempat Ricky dan kedua temannya tinggal untuk mencari ilmu. Terlihat Ricky sedang diintrogasi oleh kedua temannya.

            “Ric, kenapa sih kamu ngga nembak di Cindy aja?” tanya Ryan.

            “Iya Ric, emang tujuan kamu ngasih apa aja yang Cindy butuhin itu apa?” tanya Andre.

            “Kalian tahu sendirikan, hidupku ngga akan lama lagi jadi aku ngga mau macarin dia. Ngeliat dia tersenyum aja aku udah cukup seneng kok.” ujar Ricky sembari meninggalkan teman-temannya. Mendengar jawaban Ricky, Andre dan Ryan hanya bisa terdiam dan saling memandang, lalu mengikuti kemana Ricky pergi seperti biasanya.

            Keesokkan harinya, saat bel tanda pelajaran dimulai berbunyi semua siswa dan siswi langsung berjalan menuju kelas. Begitupun Cindy, tetapi karena lokasinya masih jauh dengan kelas terpaksa ia harus berlari. Saat akan belok di persimpangan koridor, dia menabrak seorang siswa.

            “Ma..maaf.” ujar Cindy agak takut.

            “Cindy?” ujar siswa itu yang tidak lain adalah Ricky.

            “Kamu kenal aku?” tanya Cindy heran.

            “Ngga penting, sekarang masuk kelas sana. Pelajaran pertama pelajaran yang paling kamu suka kan?” ujar Ricky dengan ekspresi datar lalu berjalan pergi.

            “Pelajaran pertama? Matematika. Kenapa dia bisa tahu?” ujarnya dalam hati sembari berjalan menuju kelasnya.

            Seteah masuk ke kelas, tiba-tiba mata Cindy terasa sekali. Cindy pun langsung terjatuh dan tidak sadarkan diri. Beberapa temannya segera membawa Cindy ke UKS, lalu memanggil ambulan untuk membawanya ke rumah sakit.

            Keesokkan harinya, Ricky mencoba melihat keadaan Cindy dengan pura-pura melewati kelas Cindy. Ternyata Cindy tidak masuk sekolah, Ricky pun menanyakan pada salah satu temannya Cindy tentang keadaan Cindy.

            Setelah mengetahui keberadaan Cindy, Ricky pun langsung bergegas ke parkiran untuk mengambil motornya, tapi penyakit jantung Ricky kambuh. Ricky mencoba menahan rasa sakitnya dan terus berlari ke parkiran sembari menekan dadanya agar bisa menjenguk Cindy ke rumah sakit. Tapi rasa sakit itu semakin menjadi-jadi.

            Akhirnya Ricky pun berhasil ke rumah sakit, tapi tidak dengan kakinya sendiri melainkan dengan ambulan.

            Beberapa jam kemudian, Ricky pun sadar dari pingsannya dan langsung menyebut nama Cindy. Ricky pun mencoba beranjak dari kasurnya.

            “Mau kemana?” tanya dokter yang kebetulan sedang berada disisinya.

            “Melihat seseorang.” ujarnya sembari berusaha berdiri.

            “40 menit lagi kamu akan melakukan operasi.”

            “Operasi? Seberapa persen kemungkinan aku selamat?”

            “Kemungkinannya memang kecil, tapi kami akan mengusahakannya.”

            “Jika aku tidak selamat, tolong sumbangkan mataku pada pesien yang bernama Cindy. Umurnya sebaya denganku.”

            “Baiklah, tapi kami pasti akan menyelamatkanmu.”

            “Sekarang, aku mohon izinkan aku untuk melihat keadaan Cindy.”

            “Baiklah, tapi kurang dari 30 menit kamu harus sudah ada disini.”

            Ricky hanya terdiam, dokter itu pun membanti Ricky untuk duduk di kursi roda. Setelah itu, Ricky langsung bergegas ke kamar Cindy.

            Setelah menemukan kamar Cindy, Ricky langsung masuk kedalam.

            “Kamu akan selamat, Cindy.” ujar Ricky sembari memegang tangan Cindy.

            20 menit pun berlalu. Ricky masih terdiam disamping ranjang Cindy. Setelah beberapa menit, akhirnya Ricky pun meninggalkan Cindy. Saat ia sudah berada diambang pintu, Cindy sadar dan menyebut nama Ricky walaupun sekarang Cindy tidak bisa melihat.

            Ternyata Cindy juga memiliki rasa pada Ricky, hingga yang ia sebut saat sadar adalah namanya.

            “Dia tahu namaku?” ujar Ricky dalam hati dan langsung menghampiri Cindy lalu memegang tangan Cindy.

            “Ricky?” tanya Cindy sembari memegang tangan erat tangan Ricky.

            Ricky tidak menjawab dan langsung memencet bel yang ada disamping ranjang Cindy dengan tangan yang satunya agar ada suster atau dokter yang ke kemar Cindy.

            Waktu Ricky hanya 3 menit lagi, dia pun melepaskan tangannya dan meninggalkan Cindy. Cindy terus memanggil namanya tapi dia berusaha untuk menghiraukannya. Tetapi, saat ditengah koridor rumah sakit jantung Ricky terasa sakit lagi. Dia merasa kalau dia tidak akan sanggup lagi menggerakan kursi rodanya, tubuhnya mulai melemas.

            “Akhirnya aku bisa memberikan apa yang sangat dia butuhkan. Tolong jaga mataku nanti ya Cindy.” ujarnya dengan nada berbisik dan perlahan menutup matanya.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Follow Us

  • deviantart
  • instagram
  • twitter
  • wattpad

recent posts

Sponsor

Blog Archive

  • November 2017 (1)
  • June 2017 (1)
  • May 2017 (1)
  • November 2016 (1)
  • September 2016 (1)
  • August 2016 (3)
  • June 2015 (1)
  • November 2014 (1)
  • August 2014 (4)
  • May 2013 (3)
  • March 2013 (2)
  • January 2013 (1)
  • November 2012 (2)
  • September 2012 (1)
  • August 2012 (4)
  • November 2011 (1)

Pengunjung

I am in Google+

Unknown
View my complete profile

Followers

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates