Kuntilanak Mencari Cinta
“Ngga kerasa besok udah masuk ke hari valentine. Dan lagi-lagi aku ngga punya pasangan.” keluh seorang makhluk yang memakai baju putih dengan rambut teurai panjang.
“Kenapa kamu Si?” tanya seorang makhluk juga yang berpenampilan sama sembari menghampiri Susi.
“Galau.” Ketusnya.
“Galau? Jangan risau pake kartu joker.”
“Aku serius Ta, masa besok aku harus ngga punya pasangan lagi. Apa kata para kuntilanak nanti?”
“Tinggal cari aja diatas. Di alam manusia kalau disini ngga ada.”
“Yang ada malah pada kabur pas ngeliat aku.”
“Nah justru bagus kalau gitu, nanti kamu tinggal ngancam dia buat jadi pasanganmu semalam.”
“Bagus juga idemu. Baiklah aku coba nanti sore.”
Sore hari pun datang, Susi benar-benar datang ke dunia manusia. Sesampainya disana, dia pun mencari sosok pria yang akan dijadikan mangsanya. Setelah dia yakin, baru dia menjalankan rencana temannya itu pada malam hari.
“Perasaan mala ini kok suasananya mistis banget ya? Mungkin hanya penasaanku saja, mana ada hantu yang mau ke rumahku yang bau ini.” ujar seorang pria berumur sembilan belas tahunan yang berpenampilan sederhana.
Brakk! Terdengar suara jendela yang tiba-tiba tertutup.
“Angin disini besar sekali.” ujar pria itu dengan santainya lalu melanjutkan kesibukkannya.
Hihihihihi! Terdengar suara tertawa dari ruang tengah.
“Woy, jangan berisik! Konsentrasiku keganggu nih.”
“Maaf, ngga ada maksud ngeganggu. Aku cuma mau nakut-nakutin pemilik rumah ini.” ujar Susi.
“Oh, ya udah lanjutin aja. Tapi jangan kenceng-kenceng ya.” ujar pria itu. Susi pun menghampiri pria itu.
“Mas, tau ngga yang punya rumah ini siapa? Soalnya pas aku ikutin mukanya kurang jelas.” ujar Susi sambil celingak-celinguk.
“Oh, rumah ini? Kalau rumah ini aku yang punya. Jadi kamu mau nakut-nakutin aku?” memandang penampilan Susi.
“Hahaha, kamu kira dengan berpenampilan seperti kuntilanak begitu kamu bisa nakut-nakutin aku? Ada-ada saja.” lanjut pria itu.
“Tapi...”
“ Tapi apa? Udahlah, percuma nakut-nakutin aku mah ngga bakalan mempan. Mending kamu nakut-nakutin tetanggaku aja.” ujar pria itu memotong pembicaraan Susi lalu membukakan pintu keluar.
“Ta.. Ta.. Tapi…”
“Tapi apa lagi sih? Udah keluar dari rumahku sana.” ujar pria itu memotong pembicaraan Susi lagi lalu menarik tangan Susi agar keluar dari rumahnya.
“Tanganmu dingin sekali ya.” lanjut pria itu saat menarik Susi.
“Makanya dengerin penjelasanku dulu.”
“Ya udah deh, aku dengerin. Mau ngejelasin apa?”
“Aku itu kuntilanak asli!”
“Hahaha, udah-udah ngga bakalan mempan nakut-nakutin aku mah. Pulang sana!” ujar pria itu lalu masuk ke rumahnya dan menutup pintu.
“Ta..tapi aku beneran kuntilanaaak. Huaaaa..!” rengek Susi sembari duduk di lantai.
Tanpa disadari orang-orang yang melihat Susi yang sedang merengek serempak menertawakannya.
“Astagfirullah haladzim, aku kuntilanak beneran woy!” teriak Susi. Semuanya tidak percaya dengan apa yang dibicarakan Susi dan tetap menertawakan Susi. Akhirnya Susi pun pasrah dan kembali ke alamnya.
“Gimana? Udah dapet?”
“Ngga tau ah, males aku. Kapok ke dunia manusia.” jawab Susi lalu pergi ke kamarnya.
Keesokkan harinya, tepatnya pada hari valentine bagi para makhluk ghaib. Saat Susi datang semuanya terpenganga melihat apa yang dibawa Susi sebagai pasangannya, lalu dalam hitungan ketiga semuanya tertawa bersamaan menertawakan Susi.
“Ngga di dunia ngga di alam sendiri, tetep aja diketawain. Mending mati ajalah.” Lho???

0 comments